Bolehkah kita gunakan "affirmation"?
Mereka mengajarkan untuk berkata, “I am successful. I am confident. I am powerful. I am strong. I am getting better and better every day.” Mereka menyebutnya sebagai afirmasi, diucapkan sebagai wirid. Baik? Sama sekali tidak. RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan yang sebaliknya: يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ “Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” Aku (‘Abdullah bin Qais) menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Kemudian beliau bersabda: “(Katakan) La haula wala quwwata illa billah. Tiada daya dan upaya selain semata-mata karena Allah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rahimahuLlah berkata, “Dia (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ) adalah kalimat yang penuh kepatuhan dan kepasrahan diri (kepada Allah). Sungguh seorang hamba tidak memiliki urusannya sedikit ...