Bila solat malam terasa berat
.
๐ฐ *Jika Salat Malam dan Tarawihmu Terasa Berat, Ini Sebabnya!*
Di sebuah majelis ilmu yang teduh, seorang lelaki mendekati Ibrahim bin Adham dengan wajah penuh kebimbangan.
Malam-malamnya terasa berat, kelopak matanya enggan terbuka untuk beribadah, dan hatinya gelisah mencari jawaban.
Dengan penuh harap, ia bertanya kepada sang alim, memohon petunjuk agar bisa merasakan nikmatnya berdiri dalam salat malam.
๐ช Ibrahim bin Adham menatapnya dengan kebijaksanaan yang dalam, lalu dengan suara yang tenang namun menusuk sanubari, ia memberikan jawaban yang tak hanya sederhana, tetapi juga menggugah jiwa sebagaimana yang tersebut dalam atsar berikut ini:
โูุงู ุฑุฌู ูุฅุจุฑุงููู
ุจู ุฃุฏูู
ุฑุญู
ู ุงููู:
ุฅูู ูุง ุฃูุฏุฑ ุนูู ููุงู
ุงูููู ูุตู ูู ุฏูุงุกูุ!
ููุงู: ูุง ุชุนุตู ุจุงูููุงุฑุ ููู ูููู
ู ุจูู ูุฏูู ูู ุงููููุ
ูุฅู ููููู ุจูู ูุฏูู ูู ุงูููู ูู
ูู ุฃุนุธู
ุงูุดุฑู
ูุงูุนุงุตู ูุง ูุณุชุญู ุฐูู ุงูุดุฑู
๐ ุงูุฅุญูุงุก:(ูคูจูค/ูก)
"Seorang laki-laki berkata kepada Ibrahim bin Adham -rahimahullah-,
"Aku tidak mampu melaksanakan salat malam, maka berilah aku obatnya!"
Beliau menjawab,
"Janganlah engkau bermaksiat kepada-Nya di siang hari, niscaya Allah akan memberdirikan mu di hadapan-Nya pada malam hari.
Sesungguhnya berdiri di hadapan-Nya pada malam hari adalah suatu kehormatan yang agung, dan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kehormatan tersebut."
๐ _Ihyaโ โUlum ad-Din (1/484)_
Lelaki itu terdiam, seakan kata-kata Ibrahim bin Adham baru saja mengetuk pintu hatinya yang lama tertutup.
Ia menyadari bahwa ibadah bukan sekadar kebiasaan fisik, tetapi _cahaya yang bersinar di hati yang bersih dari maksiat_.
Malam-malam yang dulu terasa berat kini tampak seperti sebuah anugerah yang harus diperjuangkan.
Dengan tekad yang baru, ia melangkah pergi, membawa nasihat itu sebagai kunci untuk membuka pintu kedekatan dengan Rabb-nya; sebuah kehormatan yang hanya layak bagi hati yang menjaga kesuciannya.
๐ช *Faedah dari Nasihat ini:*
Nasihat Ibrahim bin Adham ini mengandung banyak pelajaran berharga, di antaranya:
*1. Hubungan antara Ketaatan dan Kemudahan Beribadah:*
Maksiat di siang hari dapat menghalangi seseorang dari nikmatnya ibadah di malam hari.
Hati yang bersih dari dosa lebih mudah merasakan nikmatnya berdiri di hadapan Allah.
*2. Shalat Malam adalah Kehormatan bagi Orang yang Taat:*
Berdiri di hadapan Allah di waktu malam, bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah anugerah dan tanda kedekatan dengan-Nya.
Tidak semua orang diberikan taufik untuk itu.
*3. Dosa Melemahkan Hati dan Tubuh:*
Kemaksiatan tidak hanya berdampak pada rohani, tetapi juga melemahkan jasmani.
Orang yang sering bermaksiat akan merasa berat untuk melakukan kebaikan, termasuk shalat malam.
*4. Menyucikan Diri adalah Kunci Meraih Pertolongan Allah:*
Menjaga diri dari dosa akan mendatangkan pertolongan Allah dalam bentuk kemudahan untuk beribadah dan merasakan kelezatannya.
*5. Kesadaran Diri adalah Langkah Awal Menuju Perbaikan:*
Orang yang menyadari bahwa maksiat menghalanginya dari ibadah sudah berada di jalan yang benar.
Ini adalah awal dari tobat dan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Jadi, nasihat ini mengajarkan bahwa kemudahan dalam beribadah bukan hanya soal niat dan usaha, tetapi juga soal kebersihan hati dan tindakan di siang hari.
Gowa, 25 Ramadhan 1446 Hijriyah
โ _Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah Al-Bughisiy -hafizhahullah-_
.
.
Comments
Post a Comment