Punca penyakit hati
Punca-punca kepada hati berpenyakit dan jadi rosak :
1. Kejahilan
فالقلب يموت بالجهل
( مجموع فتاوى لابن تيمية )
Hati jadi mati disebabkan kejahilan ( Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah )
Kejahilan menumbuhkan kekufuran, nifaq, syirik, syak, kesombongan dan berbagai lagi penyakit hati. ini menjadikan hati sudah tiada lagi kehidupannya yang sejahtera.
2. Dosa maksiat
Hati manusia menjadi sakit antaranya berpunca dari dosa. Dosa menjauhkan hati dari Allah. Apabila hati jauh dari Allah, mudahlah ia ditimpa dengan bermacam-macam penyakit.
روى عن ابن عباس أنه قال : " إن للحسنة نورًا في الوجه ، وضياءً في القلب ، وسعة في الرزق ، ومحبة في قلوب الخلق ، وإن للمعصية سوادًا في الوجه وظلامـًا في القلب ، وضيقـًا في الرزق ، وبُغْضَةً في قلوب الخلق " .
Ibnu Abbas dan Anas berkata : ' Sesungguhnya bagi kebaikan itu cahaya di dalam hati, hiasan pada wajahnya, kekuatan pada tubuhnya, keluasan pada rezekinya, kecintaan pada hati-hati makhluq Allah, manakala bagi kejahatan itu kegelapan pada hati, kesuraman pada wajah, kelesuan pada tubuh, kekurangan pada rezeki, dan kebencian pada hati-hati makhluq Allah .
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " " إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ " " كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ . "
( رواه الترمذي )
Daripada Abu Hurairah, dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, “Seorang hamba jika ia melakukan suatu dosa, akan muncul lah satu titik hitam di dalam hatinya. Jika ia meninggalkan dosa itu, kemudian ia beristighfar dan memohon ampun (dari Allah), akan gilaplah kembali hatinya. Namun jika ia kembali melakukan lagi dosa, maka akan bertambahlah titik hitam dalam hatinya hingga akhirnya meliputi keseluruhan hatinya. Inilah yang dimaksudkan dengan ar-Raan , ( الران )yang disebut Allah dalam firmanNya; كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sebenarnya! (ayat-ayat Kami itu tidak ada cacatnya) bahkan mata hati mereka telah diselaputi kekotoran (dosa), dengan sebab (perbuatan kufur dan maksiat) yang mereka kerjakan”. (Al Mutoffifin; 14)
HR Tirmizi
Daripada Ibn Mas'ud radhiyallahu ‘anhuma,
إن المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقع عليه, وإن الفاجر يرى ذنوبه كذباب مر على أنفه فقال به هكذا فذبه عنه.
"Dosa dilihat oleh seorang beriman bagaikan bukit yang besar yang dibimbangi akan menghempap dirinya. Namun bagi seorang fajir ( pendosa ) dosa hanya bagaikan lalat kecil yang kecil yang hinggap di batang hidungnya lalu ia menepis-nepis."
Imam Abdullah bin al-Mubarak bermadah;
رَأيْتُ الذُنُوبَ تُمِيتُ الْقُلُوْبَ * وَقَدْ يُوْرِثُ الذُّلَّ إِدْمَانُهَا
وَتَرْكُ الذُّنُوْبِ حَيَاةُ الْقُلُوْبِ * وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا
Aku lihat dosa-dosa itu mematikan hati,
Berterusan melakukannya mengakibatkan kehinaan,
Meninggalkan dosa pula menghidupkan hati,
Mengingkarinya membawa kebaikan kepada diri.
3. Syubhat keraguan
Syak dan ragu menimbulkan sikap menjauhi agama dan ajarannya.
أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِّن لِّقَاءِ رَبِّهِمْ ۗ ...
Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. (54)
Fussilat : 54
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللَّـهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ﴿٢٣﴾
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.(23)
Al Baqarah : 23
4. Lalai dari mengingati Allah
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ ﴿١﴾ مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ ﴿٢﴾ لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ...
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).(1) Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,(2) (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai....(3)
Al Anbiya' : 1-3
5. Mengikut hawa nafsu
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥٣﴾
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Yusuf : 53
Larangan mengikut hawa nafsu di dalam Al Quran kerana mengikutinya akan membawa kepada berbagai kerosakan khusunya hati manusia.
فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّـهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا ﴿النساء: ١٣٥﴾
Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
An Nisa' : 135
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰفَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ ﴿ص: ٢٦﴾
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
Shaad : 26
6. Cenderung kepada kejahatan dan kezaliman
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ .... (١١٣)
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka,...(113)
Hud : 113
Kecenderungan kepada penzalim dan sifat kezalimannya akan menjadikan hati seseorang itu suka dan senang hati terhadap kezaliman. Lantas merosakkan kemurnian hati manusia.
7. Was-was dari syaitan
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ ﴿١٢٠﴾
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(120)
Thahaa : 120
وذكر ابن كثير عن ابن عباس ومجاهد أن الشيطان جاثم على قلب ابن آدم ، فإذا سها وغفل وسوس ، وإذا ذكر الله خنس .
Imam Ibnu Katsir memetik dari Ibnu Abbas dan Mujahid bahwasanya syaitan bertenggek di hati anak Adam , jika ( anak Adam ) lupa dan lalai maka dia membisikkan ( sesuatu ) dan jika ( anak Adam ) mengingati Allah maka dia pergi.
8. Makan yang haram seperti riba, rasuah dan sebagainya
روى الترمذي عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ)
Sabda Rasulullah dalam sebuah hadis diriwayatkan at-Tirmizi bermaksud:
“Setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram, maka api nerakalah yang layak baginya.”
Sudah pastilah yang tumbuh dari yang haram adalah sifat-sifat yang buruk dan merosakkan.
9. Melihat yang diharamkan oleh Allah
اَلنَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيْس، مَنْ تَرَكَهَا مِنْ مَخَافَةِ اللهِ أَعْطَاهُ اللهُ إِيْمَانًا يَجِدُ حَلاَوَتَهُ فِي قَلْبِهِ.
“Pandangan adalah satu panahan dari panahan-panahan beracun Iblis. Sesiapa meninggalkan pandangannya (dari melihat kepada yang haram) kerana takutkan Allah, nescaya Allah akan kurniakan kepadanya iman yang ia rasainya kemanisannya di dalam hatinya”.
HR al-Hakim
Imam Ahmad meriwayat dari Abu Umamah r.a. yang menceritakan bahawa Nabi s.a.w. bersabda;
مَاْ مِنْ مُسْلِمٍ يَنْظُرُ إِلَى مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ ثُمَّ يَغُضُّ بَصَرَهُ إَلاَّ أَخْلَفَ اللّهُ لَهُ عِبَادَةَ يَجِدُ حَلاَوَتَهَا
“Tidak ada seorang muslim yang melihat kepada keelokan-keelokan seorang wanita, lalu ia menahan pandangannya (yakni ia berpaling dari melihatnya) kerana takutkan Allah, melainkan Allah akan menggantikan untuknya ibadah yang ia rasai kemanisannya”. (Lihat hadis ini dalam Tafsir Ibnu Kathir, surah an-Nur, ayat 30).
10. Hati dikuasai dan gilakan dunia
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّـهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ ﴿١٤﴾
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan (syahwat) kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(14)
Ali 'Imran : 14
حب الدنيا رأس كل خطيئة
(رواه البيهقي في الشعب بإسناد حسن)
Cintakan dunia ialah kepala kepada segala kedosaan.
HR Baihaqi
Cinta dunia yang dimaksudkan ialah tenggelam dan hanyut dengan keseronokan hidup dunia hingga mengabaikan tuntutan agama dan persiapan hidup di akhirat.
11. Dikuasai oleh penyakit resah gelisah, kesedihan, lemah dan malas
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ:
((دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ أَبُو أُمَامَةَ فَقَالَ: يَا أَبَا أُمَامَةَ مَا لِي أَرَاكَ جَالِسًا فِي الْمَسْجِدِ فِي غَيْرِ وَقْتِ الصَّلَاةِ ؟ قَالَ: هُمُومٌ لَزِمَتْنِي، وَدُيُونٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: أَفَلَا أُعَلِّمُكَ كَلَامًا إِذَا أَنْتَ قُلْتَهُ أَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّكَ، وَقَضَى عَنْكَ دَيْنَكَ ؟ قَالَ: قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: قُلْ إِذَا أَصْبَحْتَ، وَإِذَا أَمْسَيْتَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ، قَالَ: فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمِّي، وَقَضَى عَنِّي دَيْنِي))
[ رواه أبو داود ]
Daripada Abu Said al-Khudri, Pada suatu hari, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid lalu terserempak seorang yang dipanggil Abu Umamah. Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Wahai Abu Umamah, aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu solat, kenapa?" Jawab Abu Umamah: "Dukacita dan hutang menyelubungiku, wahai Rasulullah!"
Jawab Rasulullah: "Mahukah kamu aku ajarkan suatu bacaan jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan rasa dukacitamu dan melangsaikan hutangmu." Abu Umamah menjawab: "Ya, wahai Rasulullah." Baginda bersabda: "Apabila tiba waktu pada dan petang bacalah: اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن... (Doa di atas). Kata Abu Umamah: "Aku membaca doa tersebut, lalu Allah menghilangkan rasa dukacitaku dan melangsaikan hutangku."
HR Abu Daud
Justeru....
Jagalah dirimu baik-baik dari punca-punca penyakit hati ini. Atau sudah pasti jiwamu akan jadi berpenyakit kerananya.
ABi
Comments
Post a Comment