Sampai bila sibukkan kelazatan
SAMPAI BILA KAMU SIBUK DENGAN KELAZATAN?
As Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Miliki Al-Hasani
Alkisah, ada seorang fakir miskin melalui jalan Madinah.
Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Diapun merasa sedih kerana jarang sekali dapat makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati yang hiba.
Sesampai di rumah, isterinya menghidangkan kacang rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kacang itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kacang.
Dia bilang kepada isterinya
"Bagaimana hidup kita ini? Orang-orang makan Daging, kita masih makan kacang."
Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejut, dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut kulit-kulit kacang yang tadi ia buang dan memakannya sambil mengucapkan :
الحمدلله الذي رزقني من غير حول مني ولا قوة
"Segala Puji bagi Allah سبحانه و تعالى yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga."
Mendengar Ucapan Lelaki Tua itu, dia menitikkan Air Mata, seraya bergumam:
رضيت يا رب
"Sejak Detik ini, aku Rela dengan apapun yang Engkau berikan, ya Allah."
Rezeki itu yang penting mengalir. Besar atau kecil yang penting ada alirannya.
Jangan harap mengalir seperti banjir.
Kalau tak pandai berenang boleh tenggelam.
ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ.
Sampai bilakah engkau sibuk dengan kelazatan? Sedangkan engkau akan di tanya tentang semua yang kau lakukan.
Kalam Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karromalloohu Wajhah.:
ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ
"Barangsiapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke perutnya, maka nilai seseorang itu tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya"
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment