Sebarkan cinta dan kasih sayang
JIWA TARBAWI 473
Wahai saudaraku...
Sisipkanlah dalam hatimu rasa cinta, kasih, sayang, mengasihani, kelembutan, ...
Usahlah hanya api kebencian, kemarahan,kesombongan, permusuhan ...
Kepanasan api kebencian dan permusuhan hanya akan membakar dirimu sendiri ....
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah hadis no.6927 bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan Ia mencintai kelembutan di dalam semua urusan”
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 2593 dengan lafaz,
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Maha Lembut dan Ia mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya”
Imam Muslim meriwayatkan hadis dalam kitab Sahihnya no.2594 dari Aisyah, Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek”
Imam Muslim juga meriwayatkan hadits no. 2592 dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ
“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.
Allah pernah memerintahkan dua orang nabiNya yang mulia iaitu Musa dan Harun untuk berdakwah kepada Fir’aun dengan lembut. Allah Ta’ala berfirman.
اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut”
[Thaha : 43-44]
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang
HR At-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yagn ada di langit”
HR Abu Dawud no 4941 dan At-Thirmidzi no 1924
Sulaiman bin Shurd radhiallahu 'anh berkata:
كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ.
Ketika aku sedang duduk bersama Nabi sallallahu 'alaihi wasallam,
dua orang sedang bertengkar sehingga salah seorang dari mereka
menjadi merah wajahnya dan urat-urat lehernya timbul keluar.
Maka Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimah yang jika diucapkan
nescaya kemarahannya akan hilang. Iaitu sebutlah
“A’uzubillahi minash syaitan” nescaya kemarahannya akan hilang.
HR Bukhari
Justeru, dalam kehidupan ini, biarlah berpada-pada...
Dari hadis Abu Hurairah ra, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Barangkali orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, biarangkali di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.”
HR. At-Tirmidzi no.1997
Al-Bashri ra berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci ti
dak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.”
[Ni’matul Ukhuwah hal. 41]
ABi
Comments
Post a Comment